Guru

Tadinya saya hendak menonton sebuah reality show sembari menunggu jadwal kuliah sit-in saya pagi ini. Kemudian saya menemukan link ini. Saya menemukan sesuatu yang lebih menarik untuk dibaca ketimbang menonton reality show favorit saya itu. Ini adalah cerita tentang seorang guru yang ditanya oleh salah seorang tamunya, tentang apa yang bisa “dihasilkan” dengan menjadi seorang guru.

Setelah membaca komik tersebut, saya mengingat kembali guru-guru saya semasa SD, SMP, SMA, dan kini saat kuliah. Benar saja, hampir semua yang disampaikan dalam komik tersebut pernah terjadi.

Yes! They made me wonder, questions, criticize, apologize, write more, and read more.

Bagi saya, guru merupakan orang kedua yang mengajarkan isi dunia pada saya, mengenalkan saya padanya, dan mengajarkan saya bagaimana bersikap padanya. Salah satu dari orang-orang mulia yang saya kenal.

Guru, menurut pepatah jawa artinya “digugu lan ditiru“, dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya adalah seseorang yang didengar dan diikuti. Pepatah ini menggambarkan sebesar dan sedalam apa pengaruh seorang guru terhadap murid-muridnya. Maka dari itu, saya selalu berharap orang yang mau jadi guru adalah orang yang benar-benar tulus dan ikhlas ingin menjadi seorang pendidik dan penebar inspirasi, dan bukannya orang yang justru “terpaksa” jadi guru.

Saya memang bukan seseorang yang kuliah dijurusan keguruan meskipun kedua orang tua saya adalah guru, dan saya juga tidak punya hak apa-apa untuk melarang para calon guru yang terpaksa ini untuk mundur. Tapi satu hal yang pasti, Indonesia sangat membutuhkan guru yang berkualitas. Bukan hanya orang yang pandai, tapi juga orang yang mau memberi teladan baik.

Ingatlah selalu bahwa anak-anak didepanmu adalah titipan peradaban, peradaban berikutnya ada ditangan kalian.

Satu lagi

Be Proud! And if someone ever judge you by what you make, just give them THIS.

Video youtube dari Taylor Mali : disini.

Kenyamanan

kenyamanan bisa berarti banyak hal

kesenangan dalam melakukan sesuatu

kelegaan atas suatu keadaan

bebasnya pikiran dari hal yang “membebani”

atau bahkan hal-hal remeh sekalipun

setiap orang boleh mengartikan apa saja tentang kenyamanan

tapi menurutku, kenyamanan adalah saat dimana kita merasa benar-benar hidup dan merasa senang dengan keadaan itu

itu nyamanku, apa arti nyamanmu? 😀

Pindahan

Pindahan, sebuah proses bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Bukan tipikal hal yang akan kuperdulikan dalam-dalam. Sebuah proses yang nampaknya cukup natural untuk tak kuhiraukan. Nyatanya adalah proses yang cukup mendalam (lebay).

Ada banyak hal yang harus dipikirkan atau dilakukan ketika pindahan. Beberes tempat tinggal lama supaya ‘kinclong’ seperti sebelum dihuni, Pamit dengan tetangga lama dan kenalan dengan tetangga baru, culture shock, dll.

Postingan ini memang hanya pengingat, supaya kelak, hal-hal di atas dipikirkan juga.

Paradigma

Pengetahuan, emosi, atau kejadian-kejadian di hidup pada akhirnya akan membentuk sesuatu bernama paradigma, entah itu dalam konteks baik maupun buruk. PARADIGMA, suatu cara kita memandang, cara kita berpikir, cara kita memperlakukan sesuatu, dan bahkan cara kita menilai orang lain.

Alangkah indahnya jika paradigma yang terbentuk pada diri kita adalah paradigma yang baik, yang mau mencoba mengerti dan memosisikan diri dalam sudut pandang orang lain juga.

Entahlah. . . Mungkin terdengar ideal, tapi bukankah kita akan selalu mencari ideal?